Sunday, August 29, 2010

Mentoring Kedua - Komunikasi, Rapat, Team building (Bagian Ketiga: Team Building)

Team Work Team Building

TEAM WORK TEAM BUILDING

“The moment you start doing anything at all with another person, you’ve established a team. Begin a conversation, pick up the phone, brainstorms an idea and you’re in a teamwork…”

Team Work..
Apakah kamu tahu apa arti yang terkandung didalam 2 buah kata ini dan apa pentingnya jika kamu mampu untuk menciptakan sebuah tim? Katanya, tim dibentuk agar tercipta pekerjaan yang hasilnya maksimal tapi dikerjakan dengan lebih ringan. Bener ngga sih ?

Nah, disini kita akan membahas lebih jauh tentang masalah ini : TEAM WORK TEAM BUILDING (TWTB). Dari arti katanya, team work berarti kerja tim, kerja sama, atau sama-sama bekerja, sedangkan team building berarti proses bagaimana cara membangun sebuah good team dari segala aspek dan konsekuensi yang ada.
Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan sendiri. Perlu saling bantu-membantu satu dengan yang lainnya agar tercipta hasil yang maksimal. Dalam suatu organisasi apapun, jika tidak menjalankan peran yang semestinya, maka tujuan yang ingin dicapai juga tidak terwujud maksimal.

Karakteristik sebuah tim:
1. Harus sadar akan adanya persatuan di setiap anggotanya.
2. Harus ada interpersonal relationship. Setiap anggota mempunyai kesempatan untuk berkontribusi, belajar dan bekerja dengan yang lainnya.
3. Setiap anggota harus mempunyai kemampuan untuk bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan.
Inilah dasar yang dijadikan acuan oleh setiap tim. Tidak mungkin kan, sebuah tim terbentuk tanpa adanya tujuan. Lalu, bagaimana cara kita membentuk sebuah tim yang baik? Ini dia penjabarannya:

10 karakteristik good team:

1. Purpose
Setiap anggota memberikan pendapatnya, untuk apa team ini dibentuk. Ingat kembali akan pentingnya tujuan!

2. Priorities
Hal ini berkaitan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh setiap anggota. Ada baiknya, jika setiap orang tahu pekerjaan apa yang harus didahulukan. Misal, dalam sebuah tim pembedah jantung, sebelum dilakukan pembedahan, didahului oleh tindakan pembiusan. Kalau ini dilakukan terbalik, bahaya kan..

3. Roles
Anggota tahu peranannya masing-masing dalam mengerjakan tugas. Jangan sampai ada tumpang tindih peran dalam pengerjaannya.

4. Decisions
Setiap anggota harus benar-benar mengerti terhadap setiap keputusan yang diambil oleh kelompoknya. Mengapa dalam suatu masalah, keputusannya demikian. Hal ini penting untuk menghindari konflik yang mungkin timbul.

5. Conflict
Jika konflik ini ada, apapun penyebabnya, tentunya harus ditangani dengan pikiran yang terbuka dan hal ini pun akan menjadi pendewasaan bagi anggotanya.

6. Personal traits
Setiap anggota harus merasa bahwa mereka memiliki personalitas yang unik, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing serta tidak ada anggota yang merasa tidak berguna bagi kelompoknya.

7. Norms
Aturan-aturan kelompok dibentuk agar tercipta keadilan di setiap anggotanya.

8. Effectiveness
Setiap anggota dapat merasakan pertemuan yang efektif dan efisien untuk bersama-sama menyelesaikan tujuan tim.

9. Success
Anggota saling mengetahui ketika timnya meraih kesuksesan sehingga bisa saling berbangga hati.

10. Training
Perlu diadakan kesempatan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kemampuan yang tentunya akan sangat bermanfaat untuk setiap anggota tim.
Dari 10 karakteristik ini, banyak sekali tim yang mengeluh karena pertemuan yang kurang efektif. Mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana sih cara untuk membentuk tim yang efektif itu?

Guidelines for effective team membership:
- Setiap anggota harus berkontribusi dalam memberikan ide dan solusi
- Mengenali perbedaan satu dengan yang lain
- Menghargai ide dan solusi dari kontribusi setiap anggota
- Mendengarkan dan saling berbagi tentang informasi yang didapatkan
- Setiap anggota berhak untuk bertanya dan mendapatkan penjelasan
- Berpartisipasi penuh dan memegang teguh komitmen
- Berusaha untuk menang (jika tim dibentuk untuk perlombaan) dan dapat mencapai tujuan
- Setiap anggota dapat merasakan kegembiraan dan bisa saling peduli satu dengan yang lainnya

Dengan adanya guidelines ini, mudah-mudahan tidak terjadi lagi hal yang demikian. Asalkan, setiap anggotanya dapat mengimplementasikannya ke dalam dunia nyata.

Ilustrasi lainnya….

SUPERMAN in SUPERTEAM

Pernah nonton mamamia, supermama, atau supersoulmate ga ? Pernah memperhatikan ? Disana mereka baik antara ibu dan anak atau dua orang sahabat, orang-orang tersebut akan menjadi superman dan memainkan peranannya seperti bernyanyi dan seorang lain akan menjadi superman lain yang akan merayu para juri votelock untuk memberikan suaranya. Ya nggak ? Disana semua orang akan menjadi superman dan akan memainkan peranannya sehingga superteam akan terbentuk, dan dari superteam ini hanya satulah yang bertahan dan akan menjadi super superteam.

How to be a superman in superteam ?

Untuk menciptakan superteam dibutuhkan superman-superman yang tak hanya tangguh secara kognisi, tapi juga afeksi dan psikomotor. Dengan kata lain, superman yang dibutuhkan dalam superteam tersebut adalah orang-orang yang tidak hanya cerdas tapi juga berakhlak mulia serta mengerti peranannya dalam team tersebut dan mampu menjalankan peran tersebut bersama-sama untuk mencapai tujuan, mendobrak batas, mengalahkan rasa takut, dan melewati segala keterbatasan yang ada.

Sebuah tim dikatakan sukses jika mereka dapat melakukan hal yang lebih besar dan bekerja lebih efektif bila dibandingkan mreka bekerja seorang diri. Setiap anggota memiliki kontribusi masing-masing. Tetapi ada dua hal yang perlu kita perhatikan, yaitu:

1. Dalam mencapai sebuah tim yang efektif, kita harus tahu akan perbedaan keahlian dan personalitas diantara anggotanya masing-masing. Dalam bidang keahlian, apabila seseorang memiliki keahlian yang lebih dibanding angootanya yang lain, mereka harus bisa saling melengkapi. Dalam perbedaan personalitas, sering sekali menjadi pemicu suatu konflik karena personalitas yang saling bersebrangan dan tidak bisa diselesaikan

2. Kita pun harus selalu ingat akan tujuan yang akan kita capai, yakni tujuan tim. Harus ada komunikasi yang baik dan keharmonisan di setiap anggota tim. Dan setiap anggota harus saling percaya. Selain itu, kekeluargaan, kepercayaan, kreativitas, saling melengkapi, loyalitas, totalitas juga tak dapat dipisahkan dalam membentuk sebuah tim. Karena tanpa kepercayaan, semua arah kerja akan kacau. Tanpa kreativitas tak akan ada program dan tujuan yang ingin diwujudkan. Tanpa totalitas tak akan ada komitmen dan rasa saling melengkapi dalam membangun ide.

Perlu kamu ingat juga lho, karena sebuah tim adalah keluarga, jadi susah senang dibagi bersama-sama :D

Source: kita-dan-kita.blogspot.com

0 komentar:

Post a Comment

Newer Posts Older Posts

Search This Blog