Sunday, August 29, 2010

Mentoring Kedua - Komunikasi, Rapat, Team building (Bagian Pertama: Komunikasi)

KOMUNIKASI

Komunikasi

Apa sih komunikasi itu?

Komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari satu pihak ke pihak lainnya, yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau pikiran dalam otak seseorang untuk mencari data atau menyampaikan informasi yang kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian disampaikan secara langsung maupun tidak langsung menggunakan bahasa berbentuk visual, suara, atau tulisan.

Gimana caranya berkomunikasi dengan efektif?

Komunikasi efektif merupakan cara menyampaikan pesan kepada orang lain secara jelas dan tidak ambigu, juga cara menerima pesan yang dikirimkan orang lain dengan sesedikit mungkin kesalahpahaman.

Proses ini melibatkan pengirim dan penerima pesan, dan dapat dikacaukan oleh eror, pesan yang bertele-tele, serta misinterpretasi oleh pendengar, yang bisa mengakibatkan kebingungan. Komunikasi yang sukses berarti kita berhasil menyampaikan ide dan pikiran secara sempurna, ketika komunikasi tersebut gagal, maka ide yang dikirimkan tidak mencerminkan sesuatu yang benar-benar dipikirkan sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman.

Proses komunikasi itu kayak gimana? Apa aja sih tahap-tahap komunikasi itu?

1. Source (sumber)
Sebagai sumber, kita harus mengerti mengapa kita berkomunikasi, apa yang kita komunikasikan. Pastikan bahwa informasi tersebut akurat dan berguna.
2. Message
Merupakan ide dan pikiran yang akan disampaikan kepada pendengar.
3. Encoding
Merupakan proses merubah pesan yang akan disampaikan menjadi sesuatu yang dapat diterima oleh pendengar. Proses ini bergantung pada kemampuan kita menyampaikan pesan secara singkat dan jelas, juga kemampuan kita mengeliminasi faktor-faktor yang dapat mengacaukan proses komunikasi. Kita juga harus mengetahui dengan siapa kita berkomunikasi, agar komunkasi lebih efektif.
4. Channel
Merupakan media berkomunikasi. Channel komunikasi verbal contohnya: telepon, bertemu langsung, video call. Channel komunikasi tertulis : chatmeet, surat, sms, dll.
5. Receiver
Adalah penerima pesan, yaitu pendegar.
6. Decoding
Merupakan proses yang dilakukan oleh penerima untuk memahami pesan yang disampaikan, seperti membaca pesan, mendengarkan informasi. Faktor ini pun harus diperhatikan karena dapat menimbulkan kesalahpahaman, tergantung siapa penerima pesan tersebut.
7. Feedback
Setelah menerima informasi, pendengar akan memberikan feedback, baik verbal maupun nonverbal, yang menjadi indikasi bagi kita apakah apakah pendengar dapat mengerti pesan yang kita sampaikan atau tidak. Bila terjadi kesalahpahaman, kita dapat memberikan pesan untuk kedua kalinya.



Gimana cara kita menghilangkan penghalang dalam komunikasi?

1. Jangan membuat pesan yang terlalu panjang dan mengundang banyak kesalahan karena dapat menyebabkan banyak kesalahpahaman.
2. Jangan menyampaikan pesan terlalu cepat yang dapat membingungkan pendengar.

Trus, gimana caranya memperbaiki kemampuan berkomunikasi kita?

1. Bertanggungjawab atas apa yang didengar orang lain.
Artinya, kita perlu membuat orang mengerti apa maksud kita.

2. Bertanggungjawab atas apa yang kamu dengar.
Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan atau membuat penafsiran dari apa yang kamu dengar. Pastikan bahwa kamu paham betul apa yang dimaksud pembicara.

3. Bertanggungjawab atas apa yang ingin kamu ungkapkan.
Artinya, sebelum menyampaikan dalam bentuk kalimat, kamu juga harus yakin dengan apa yang sebenarnya ingin kamu sampaikan.

4. Selaraskan maksud dengan tindakan. Jangan sampai mikirnya A tapi prakterknya B. Bingung kan? Intergritas kamu dalam hal ini akan dipertanyakan.

5. Dengarkan “kesunyian”. Disini diuji kepekaan kamu untuk menangkap kata-kata yang tak terucap. Misalnya bahasa tubuh dan raut wajah si pembicara. Seringkali hal-hal seperti ini justru lebih banyak mengandung makna daripada kata-kata.

6. Terbuka terhadap kritik. Seterbuka sikap kamu terhadap hal-hal positif yang disampaikan orang lain untuk kamu.

7. Bersikap fleksibel dan penuh pertimbangan.
Active Listening….Hmm..mendengar Aktif ? Apa lagi tuh?
Mendengar adalah salah satu kemampuan penting yang dapat kamu kuasai. Seberapa baik kamu mendengar akan memberikan pengaruh pada keefektifan bekerja dan hubungan dengan orang lain.
Untuk apa kita mendengar?
- Untuk mendapat informasi
- Untuk mengerti
- Untuk hiburan
- Untuk belajar
Menurut penelitian, kita hanya mampu menangkap 25-50% dari apa yang kita dengar. Jadi, bila kita mendengarkan seseorang selama 10 menit, kita hanya mengerti 2,5 – 5 menit dari apa yang dibicarakan. Namun, mendengar adalah salah satu kemampuan yang dapat dilatih. Dengan menjadi pendengar yang baik, kamu akan meningkatkan produktifitas, kemampuan mempengaruhi orang dan menghindari konflik dengan orang lain.
Cara menjadi pendengar yang baik adalah dengan berlatih menjadi active listener (pendengar aktif) dimana ada usaha untuk bukan saja mendengar kata-kata yang diucapkan orang lain, tapi juga mencoba mengerti seluruh pesan yang disampaikan. Untuk bisa melakukannya, kamu harus memberi perhatian penuh kepada pembicara.

Mau tau dong, gimana sih cara menjadi pendengar aktif ?

1. Berikan perhatian
Berikan perhatian yang tidak terbagi pada pembicara dan perhatian pada informasi yang diberikan, dengan cara:
- Tatap langsung pembicara
- Singkirkan pikiran yang mengganggu
- Jangan terganggu oleh lingkungan
- Dengarkan bahasa tubuh si pembicara
- Jangan terlibat dengan pembicaraan lain jika berada dalam suatu kelompok

2. Tunjukan bahwa kamu mendengarkan
Gunakan bahasa tubuh dan gerakan-gerakan untuk menunjukkan bahwa kamu memperhatikan dengan cara:
- Sesekali mengangguk
- Tersenyum dan gunakan ekspresi wajah
- Beri dorongan pada pembicara untuk melanjutkan, dengan memberikan komentar verbal seperti “ya”, “terus ?”, atau “hmm…”

3. Berikan feedback
Pikiran, asumsi atau pemahaman kita bisa mengaburkan apa yang kita dengar. Sebagai pendengar, peran kita adalah untuk mengerti apa yang dibicarakan, dan itu berarti membutuhkan refleksi dari apa yang kita dengar ataupun pertanyaan.
- Berikan refleksi dengan kata-kata “dari yang saya dengar…………” atau “dari yang saya tangkap barusan…………”
- Berikan pertanyaan untuk klarifikasi, misalnya “tadi kamu bilang……?” atau “saya kurang mengerti maksud kamu …….”
- Simpulkan informasi secara periodik.

4. Tunda pendapat
Interupsi sangat membuang waktu. Itu dapat membuat si pembicara frustasi dan membatasi pengertian kita.
- Biarkan pembicara selesai
- Jangan memotong dengan argumen-argumen.

5. Berikan respon yang cukup
Mendengar aktif adalah cara untuk mengerti dan menghormati. Jangan memojokkan ataupun membuat pembicara merasa rendah.
- Berikan respon yang jujur
- Nyatakan respon dengan penuh hormat
- Perlakukan orang lain seperti yang diinginkannya

“Good communication skills require a high level of self- awareness. By understanding your personal style of communicating, you will go a long way towards creating good and lasting impressions with others.”

0 komentar:

Post a Comment

Newer Posts Older Posts

Search This Blog